hijab
Jaga Jarak, Bentuk Sayang kepada Keluarga di Era Pandemi Virus Korona

Jaga Jarak, Bentuk Sayang kepada Keluarga di Era Pandemi Virus Korona

27 Maret 2020
1945x
Ditulis oleh : Writer

“Jika sayang, maka jaga jaraklah!” Ini adalah salah satu ungkapan yang berlaku di masa era pandemi virus korona seperti sekarang ini. Bentuk sayang yang memang masih butuh waktu untuk bisa langsung dipahami. Ketika ‘tidak bertemu secara fisik’ justru adalah bentuk saling sayang. Mengapa? Karena setiap dari kita berusaha untuk tidak jadi ‘kendaraan’ yang membawa virus untuk yang lainnya.

Masa pandemi ini adalah masa yang penuh dengan tantangan. Tantangan untuk atasi kekhawatiran diri, tantangan untuk bisa mengedukasi lingkungan sosial terdekat yaitu keluarga, tantangan untuk bisa lakukan berbagai pencegahan, dan tentunya untuk bisa mengisi hari dengan hal-hal yang bermanfaat. Dan di masa-masa ini memang setiap orang tentu ingin berkumpul satu dengan lainnya. Ada seorang teman yang terpaksa ‘tertahan’ di kosannya di sebuah kawasan yang di kota tersebut angka penyebaran virus korona masih bertambah. Betapa sebenarnya ia tidak tahan untuk berkumpul dengan keluarganya di kota lain. Tapi ia paham ketika misalnya ia menempuh perjalanan pulang, bisa jadi justru ia menjadi ‘kendaraan’ virus. Tentunya ia tidak ingin keluarganya terkena virus karena dirinya. Menjaga jarak, itulah yang jadi bentuk sayangnya untuk keluarga.

‘Jaga jarak’ kini adalah salah satu bentuk sayang kita terhadap keluarga kita dan orang-orang lain di sekitar kita. Hal ini memang tidak mudah dan membuat tidak nyaman. Tapi ingatlah semakin kita bisa menjaga jarak, insyaAllah semakin lekas juga masa ini selesai. Karena ini berarti ‘kendaraan-kendaraan’ virus banyak yang terparkir hingga akhirnya virus musnah terkalahkan oleh antibodi pemilik kendaraannya masing-masing. Hingga semua virus di antara kita pun musnah lenyap.

Rindu, adalah perasaan yang juga bisa timbul akibat ‘jaga jarak’ ini. Jika ini terjadi hubungilah anggota keluargamu melalui telepon, video call, dan tentunya melalui doa. Saluran terakhir inilah yang insyaAllah menjadi penguat antar satu dengan lainnya. Semoga masa jaga jarak ini segera berlalu dan semoga semua dari kita selalu diberi kesehatan dan dilindungi oleh Allah.

Berita Terkait
Baca Juga:
Ketika Doa Belum Dikabulkan...

Ketika Doa Belum Dikabulkan...

Religi      

9 Feb 2020 | 1466


“Berbahagialah jika (masih) ada doamu yang belum terkabul.“ Aku pernah membaca ini beberapa tahun yang lalu. Dulu aku bertanya-tanya sendiri, mengapa kita justru berbahagia ...

Pelajaran Syukur di Masa Pandemi Virus Korona

Pelajaran Syukur di Masa Pandemi Virus Korona

Religi      

23 Apr 2020 | 1294


Bersyukur, mungkin ini adalah satu topik yang ingin diingatkan Allah di masa pandemi ini. Ketika mobilitas dan sosialisasi lebih terbatas, Allah sedang mengingatkan kita untuk mensyukuri ...

Harta, Hati-hati apakah itu Nimat atau Petaka

Harta, Hati-hati apakah itu Nimat atau Petaka

Religi      

6 Feb 2020 | 1561


Harta, Hati-hati apakah itu Nikmat atau Petaka – Semua manusia dibumi ini adalah makhluk yang paling mulia yang diciptakan oleh Allah SWT, betapa banyak orang yang memiliki ilmu agama ...

Berbagai Pilihan Wujud Buah dan Sayur

Berbagai Pilihan Wujud Buah dan Sayur

Kecantikan      

19 Des 2019 | 1331


Serat! Ini adalah salah satu kebutuhan tubuh yang (mungkin) sering luput dari kita kaum omnivora. Manusia termasuk omnivora atau pemakan segala. Namun manusia ini sering lupa ketika ia ...

Tipe-Tipe Makan Siang

Tipe-Tipe Makan Siang

Majalah Dinding      

6 Jan 2020 | 1751


Makanan, ini adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Rasanya kita semua tahu bahwa manusia butuh makan bukan? Nah, kali ini kita akan membahas tentang makanan. Dalam sehari, pada umumnya ...

Raih Cita Cita untuk Kuliah Di Luar Negeri Bersama Schoters

Raih Cita Cita untuk Kuliah Di Luar Negeri Bersama Schoters

Tips      

26 Nov 2021 | 1837


Semua orang punya mimpi dan juga cita-cita, tetapi bagaimana meraih mimpi dan cita-cita itu tergantung dari kemauan seseorang tersebut bagaimana ia meraihnya. Dan siapa coba yang gak punya ...