Pandemi korona, ini memasuki minggu ke sekian ‘di rumah saja’. Para tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat sudah berusaha melalui masa-masa penuh tantangan ini. Tak sedikit waktu yang sudah dilalui, juga ada berbagai upaya yang sudah dilakukan, dan berjuta perasaan yang hadir. Masa yang luar biasa!
Di tengah masa dengan berbagai rasa ini, yakinlah Allah memberikan pesan-pesan berharga untuk dipahami. Mungkin tidak serta-merta setiap orang bisa memahami pesan ini. Bisa jadi pesan yang diberikan Tuhan berbeda untuk setiap orang.
Aku teringat cerita seorang teman. Sekitar awal tahun kemarin, tiba-tiba dia ditawarkan sebuah kerjasama di bidang kuliner dengan salah satu tempat wisata yang sudah punya nama (baca: terkenal). Melihat nama yang terkenal itu, awalnya terbayang bahwa akan ada profit yang tidak sedikit dari kerjasama tersebut. Saat itu dengan berbagai pertimbangan dan juga sudah melalui salat istikharah, dengan berat hati ia menolak tawaran kerjasama tersebut. Karena penasaran akan keputusannya aku pun bertanya mengapa ia tidak menyambut tawaran kerjasama tersebut. Ternyata alasannya sederhana. Menurut salah satu poin kerjasama yang ditawarkan tempat wisata tersebut adalah di saat libur lebaran, harus ada karyawan yang in charge di tempat wisata, karena itu adalah momen bisnis kuliner sedang ramai-ramainya. Temanku ini tidak ingin ada karyawannya yang bekerja saat lebaran, karena lebaran adalah saat kita semua berkumpul dengan keluarga.
Keputusan yang dia ambil dengan berat hati tersebut ternyata menjadi keputusan terbaik. Allah memberikan kecenderungan hati pada temanku untuk memilih keputusan tersebut. keputusan tidak menerima tawaran kerjasama. Mengapa itu keputusan terbaik? Temanku tidak menerima tawaran tersebut, tidak ada nominal yang perlu dia keluarkan mengingat pandemi yang terjadi sekarang ini, juga tidak ada karyawan yang harus in charge di sana di saat tempat wisata pun kini tidak bisa beroperasi. Di saat keputusan itu diambil, terasa berat, tapi Allah sudah memberikan kecenderungan hati temanku dalam mengambil keputusan tersebut. Dan yang terpikir saat ini adalah kita mungkin menjalani sesuatu yang kurang menyenangkan di satu waktu, tapi bisa jadi itu adalah penyelamat bagi kita untuk dihindarkan dari peristiwa lainnya.
Yakinlah bahwa ada pesan dalam perbagai peristiwa yang kita alami! Ini juga memberi pesan bahwa tak perlu terlarut rasa atas satu peristiwa (kurang menyenangkan) karena bisa jadi ini membawamu pada kebaikan atas peristiwa lainnya.
Harta, Hati-hati apakah itu Nimat atau Petaka
6 Feb 2020 | 1382
Harta, Hati-hati apakah itu Nikmat atau Petaka – Semua manusia dibumi ini adalah makhluk yang paling mulia yang diciptakan oleh Allah SWT, betapa banyak orang yang memiliki ilmu agama ...
Jokowi Ubah Aturan soal BBM Premium, Ini 3 Poin Pokok, Catat ya!
2 Jan 2022 | 1277
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengubah sejumlah ketentuan terkait Bahan Bakar Minyak atau BBM Khusus Penugasan, yaitu RON 88 alias Premium. Perubahan itu tertuang dalam Peraturan ...
Yuk Daftar Di Kampus Terbaik Universitas Negeri Surabaya Sekarang Juga
6 Des 2021 | 1811
Saat ini kampus-kampus terbaik di Indonesia sudah banyak sekali dan salah satunya adalah Universitas Negeri Surabaya. Berikut mari kita ulas ulang sejarah cikal bakal Unesa atau universitas ...
Inilah Rahasia Ampuh Neozep Forte untuk Melenyapkan Deadliner Anda dalam Sekejap
20 Okt 2023 | 1095
Pejamkan mata sebentar dan inilah rahasia ampuh Neozep Forte untuk melenyapkan deadliner Anda dalam sekejap. Setiap orang pasti pernah mengalami situasi di mana tugas-tugas sangat menumpuk, ...
Temukan 'Pesan' Dalam Setiap Peristiwa Yang Engkau Alami!
25 Apr 2020 | 1210
Pandemi korona, ini memasuki minggu ke sekian ‘di rumah saja’. Para tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat sudah berusaha melalui masa-masa penuh tantangan ini. Tak sedikit ...
Beratnya Mengakui Bahwa Saya Sudah Berbuat Salah
18 Jun 2020 | 1191
Hidup kita didunia ini tak luput dari kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Banyak faktor yang membuat kita berbuat salah, bisa karena kebutuhan, bisa karena emosi, ...