RajaKomen
Gubernur Kalbar Sebut Deforestasi dan Tambang Penyebab Bencana Banjir

Gubernur Kalbar Sebut Deforestasi dan Tambang Penyebab Bencana Banjir

10 Nov 2021
1078x
Ditulis oleh : IdeBlog

 

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengakui bahwa deforestasi dan pertambangan adalah penyebab bencana banjir yang menerjang beberapa wilayahnya belakangan ini, termasuk Sintang.

Sutarmidji membandingkan penyebab banjir itu dengan banjir tahun 1963. Menurutnya, ada perbedaan antara penyebab banjir saat ini dengan tahun tersebut. Ia berkata, banjir tahun 1963 dipicu oleh perubahan iklim bukan deforestasi. Sebab, saat itu aliran sungai dan serapan air masih terbilang bagus.

“Kalau sekarang ini lebih banyak karena deforestasi dan pertambangan tidak diikuti dengan menangani tempat pembuangan, aliran air dan sebagainya,” kata Sutarmidji dalam wawancara di TV One, dilansir CNNIndonesia, Selasa (9/11).

Sutarmidji menuturkan, hutan-hutan di Kalbar sudah habis lantaran Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) banyak diberikan kepada perusahaan. Sehingga, lahan konsesi lebih banyak dibanding dengan hutan yang ada.

Apalagi, kata Sutamidji, pemberian HTI itu dibarengi dengan manajemen dan pengawasan yang buruk. Ia mengungkapkan, banyak perusahaan yang menebang kayu sembarangan dan tidak bertanggung jawab.

“HTI itu kan diberikan harusnya dengan memanajemen dalam memperlakukan lahan. Tapi yang dilakukan oleh pemegang konsesi HTI saat ini adalah kayu-kayu nya diambil semua, ditebang semua, iuran hasil hutannya tidak dia bayar kemudian lahan dia tinggalkan, dia tidak tanam lagi,” paparnya.

Selain itu, konsesi untuk tambang juga ikut menyumbang bencana banjir. Sutarmidji menyebut pertambangan di Kalbar itu cukup besar-besaran.

“Tambang diberikan konsesi untuk ekspor mentah tidak diolah. Bayangkan 49 juta ton setiap tahun. Kalau misalnya 5 tahun aja itu sudah berapa luas lahan di Kalbar yang turun,” ujarnya.

Konsesi lahan itu kemudian banyak mengurangi lahan hutan atau deforestasi. Ia menyebut, akibat konsesi itu, resapan air pun turut berkurang. Imbasnya, ketika musim hujan tiba, air yang turun tidak dapat terserap.

“Hujan kan sudah tidak ada resapan lagi. Kayu kayu sudah tidak ada untuk penyimpanan air,” ucapnya.

Sutarmidji mengklaim pihaknya ingin mencabut HTI tersebut. Namun, pihaknya tak punya wewenang untuk mencabut HTI tersebut. Sebab, HTI diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Terkait itu, ia mendesak KLHK agar semua HTI itu dicabut. Ia ingin, hutan hutan dikembalikan kepada warga.

“Penyebab hutan hutan habis itu adalah ya pemberian konsesi hutan HTI. Itu yang harusnya dicabut semua, cabut semua kemudian kita penghutanan kembali. Dan serahkan ke masyarakat HTI itu. Negara [harusnya cukup] menyediakan bibit dan sebagainya,” kata dia.

Sebelumnya, banjir terjadi di 12 Kecamatan di Kabupaten Sintang. Selama lebih dari dua pekan banjir itu tak kunjung surut.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sintang yang dihimpun olehnya, per Sabtu (6/11), sebanyak 24.522 KK atau 87.496 jiwa terdampak. Abdul menyebut, banjir itu mengakibatkan dua warga meninggal dunia, masing-masing di Kecamatan Tempunak dan Binjai. (hajinews)

 

Berita Terkait
Baca Juga:
Pernah Merasa Demotivasi?

Pernah Merasa Demotivasi?

Inspirasi      

3 Des 2019 | 1753


Pernahkah kamu merasa demotivasi? Pernahkah kamu merasa hari-harimu berjalan seakan tanpa rasa? Pergi pagi dan pulang petang setiap harinya tanpa ada yang bisa ‘dipetik’ ...

Sekolah Sampoerna Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Siap Berkompetisi

Sekolah Sampoerna Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Siap Berkompetisi

Tips      

11 Okt 2021 | 1114


Pendidikan adalah basis terdepan dalam upaya pengembangan potensi generasi penerus bangsa yang mempu bersaing di dunia luar, oleh karena itu orang tua berharap agar anak-anaknya mampu ...

Ketika Usaha Terbaik (Ikhtiar) Berada di Persimpangan...

Ketika Usaha Terbaik (Ikhtiar) Berada di Persimpangan...

Inspirasi      

17 Apr 2020 | 952


Belajar itu bisa di mana dan dari mana saja! Hari ini kalimat itu terbukti (lagi). Aku belajar hal yang rasanya tidak kudapatkan di bangku sekolah juga bangku kuliah. Hal yang justru aku ...

Manfaat URL Shortener Untuk Pelaku Usaha Online

Manfaat URL Shortener Untuk Pelaku Usaha Online

Tips      

22 Feb 2023 | 245


Menggunakan pemendek url atau url shortener merupakan salah satu hal yang cukup lazim dilakukan oleh para pelaku internet marketer. Sebagai contoh seorang pemain affiliate umumnya ...

Cara Meratakan Perut dengan Bumbu Dapur

Cara Meratakan Perut dengan Bumbu Dapur

Tips      

12 Feb 2022 | 641


Berikut ini ada tips mudah dan murah buat para wanita terutama ibu-ibu yang memiliki perut buncit, masalah perut buncit memang bisa menimbulkan masalah percaya diri bagi beberapa ...

Jangan Anggap Sepele Sakit Pinggang, Cegah Dengan Ini

Jangan Anggap Sepele Sakit Pinggang, Cegah Dengan Ini

Kesehatan      

15 Mei 2023 | 199


Penyakit batu ginjal harus segera diobati karena berdampak negatif bagi kesehatan. Diketahui bahwa batu ginjal dapat terbentuk akibat makanan yang dikonsumsi dan ...