Berat badan ideal, ini adalah salah satu hal yang banyak diidam-idamkan orang, baik laki-laki maupun perempuan. Tak jarang orang-orang rela merogoh kantongnya dalam-dalam untuk bisa mencapai berat badan ideal ini. Mengunjungi dokter gizi, rajin mengikuti kelas di gym, membeli paket obat peluntur lemak, mengkonsumsi obat pencegah nafsu makan, mengatur pola makan, mematuhi pantangan untuk tidak makan makanan tertentu, bahkan ada yang hingga melakukan operasi sedot lemak! Ada sungguh banyak cara yang ditempuh oleh seseorang untuk bisa mendapatkan berat badan ideal ini.
Ada seseorang yang pernah mengikuti semacam program menurunkan berat badan yang menceritakan, bahwa ia rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah untuk bisa menurunkan berat badannya. Dalam program itu, ia mendapatkan obat tertentu yang harus ia konsumsi pada jam-jam tertentu. Ia pun harus mengikuti saran dari program tersebut untuk menghindari makanan tertentu juga. Setelah beberapa bulan, ia memang berhasil menurunkan berat badannya dengan cukup signifikan. Namun yang mengagetkan, menurutnya bukanlah karena obat atau pantangan makan yang ia lakukan, tapi ada andil bahwa ia akan sangat menyayangkan jika berat badannya tidak turun juga karena biaya yang sudah ia keluarkan cukuplah besar. Intinya dia berusaha karena tidak ingin rugi dengan sejumlah uang yang ia bayarkan.
Ada juga cerita dari seseorang yang juga mengikuti hal yang kurang lebih serupa. Ia berusaha mengikuti apa yang disarankan padanya untuk dapat menurunkan berat badannya. Ia diminta untuk makan dengan takaran tertentu. Secara teori, memang seseorang ‘cukup’ kok untuk makan dengan takaran tersebut. Hanya saja ketika seseorang melakukan ‘perubahan’ pada pola makannya. Tubuh memang tidak serta merta langsung terbiasa dengan perubahan pola makan ini. Nah, di sinilah ‘peperangan’ itu mulai terjadi. Ketika tubuh dan pikiran belum sejalan. Akan ada banyak godaan untuk kembali pada pola makan semula.
Ada juga seseorang lainnya yang ingin menurunkan berat badan. Namun ia tidak ingin terikat dengan sebuah program. Baginya tubuhnya sendirilah yang lebih mengenali kebiasaan apa saja yang mempengaruhi berat badannya. Dan kebiasaan inilah yang menjadi tantangan tersendiri untuk diperbaharui. Di zaman seperti sekarang ini, ketika semua sudah ada di dalam genggaman, tentu memesan makanan kesukaan adalah hal yang mudah. Sedangkan makanan kesukaan ini tidaklah semuanya ternyata kondusif dengan penurunan berat badan yang sedang ingin didapatkannya. Sama seperti kisah sebelumnya. Perubahan adalah hal yang tidak bisa dilakukan dengan instan.
Dari tiga kisah di atas, kalau kita coba tarik benang merahnya, ternyata yang jadi tantangan untuk kalian yang sedang ingin menurunkan berat badan adalah keselarasan antara tubuh dan pikiran. Jika begini adanya, kembalikan semuanya pada niat awal.
Apakah tujuanmu untuk menurunkan berat badan?
Apakah itu cukup masuk akal bagi pikiranmu, agar ‘ia’ juga mau berusaha menyelaraskan diri?
Setting goal ternyata itu adalah kuncinya!
Perlukah kau memiliki berat badan ideal?
Selamat meninjau ulang niat memiliki berat badan ideal, memperbaiki, atau memperbaruinya!
Syukur Hari Kemarin yang Dirasa Hari Ini
25 Maret 2020 | 1445
Pagi tadi jalanan lengang Sepi tak ada pemakainnya Para pemakai jalan kini beristirahat (sejenak) dari padatnya jalanan Entah apa kabar lintasan lari yang rutin ...
Promosi Bisnis Makanan Menggunakan Strategi Limited Edition Menu
20 Apr 2025 | 6
Dalam dunia bisnis makanan yang semakin kompetitif, promosi bisnis menjadi elemen kunci untuk menarik minat pelanggan. Salah satu metode yang efektif adalah dengan menggunakan strategi ...
Pernahkah Engkau Diikuti Kucing?
27 Jan 2020 | 1905
Pernahkah kalian diikuti kucing? Ketika engkau berjalan ke kanan, ia mengikuti ke kanan. Begitu pula ketika engkau berjalan ke arah yang lainnya. Bagi kalian yang pernah mengalami hal ...
19 Maret 2022 | 1429
Semua orang pasti tau timun, sayuran ini sering disajikan sebagai lalapan teman makan ayam goreng dan sayur asem plus sambel terasi. Timun ternyata banyak manfaatnya dan salah satunya ...
Hati-hati dengan Kelelahan karena Pertanda Infeksi Paru-paru
18 Feb 2023 | 691
Infeksi paru-paru tidak boleh diabaikan karena bisa berbahaya bahkan mengancam jiwa. Pneumonia dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan terkadang bahkan jamur. Misalnya, ...
Dari Coding hingga Bertani: Semua Ada di Kampus ini!
9 Agu 2024 | 112
Universitas Ma'soem, salah satu Universitas di Bandung, telah menjadi salah satu destinasi pendidikan yang paling diminati di daerah tersebut. Dengan visi untuk mencetak lulusan yang ...