Harga beras di Pasar Tradisional Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat mengalami kenaikan signifikan hingga 50% dari harga sebelumnya, Minggu (5/2/2023).
Tak hanya beras, harga minyak goreng kemasan rakyat besutan pemerintah Minyakita bahkan dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 meenjadi Rp 16.000 per liter.
Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas beras pandan wangi yang hampir menyentuh angka Rp 1 juta meski harga sebelumnya hanya berkisar Rp 600.000 hingga Rp 700.000 per karung 50 Kg.
Di tengah naiknya harga, pedagang merasa terbantu dengan adanya beras Bulog dari pemerintah yang dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah seharga Rp 9.000 per liter.
“Harga beras sekarang tuh sudah pada naik ya, terutama beras pandan wangi naiknya tinggi sekali, bisa sampai 50%. Kemarin itu paling Rp 600.000-Rp 700.000, sekarang sudah hampir Rp 1 juta satu per karungnya untuk pandan wangi,” kata Indra, salah seorang pedagang.
“Awalnya sebelum kenaikan bisa Rp 13.000 per liter, kadang bisa lebih murah. Sekarang ini sudah sampai Rp 16.000-Rp 17.000 untuk pandan wangi aja. Semuanya naik, dari beras Rp 8.000-an hilang, bahkan Rp 9.000-an hilang dari pasaran.
Tak hanya dikeluhkan pedagang, naiknya harga beras juga dikeluhkan para konsumen terutama dari kalangan ibu rumah tangga.
Meski mengalami kenaikan. konsumen mengaku tetap harus membeli lantaran beras merupakan kebutuhan pokok rumah tangga.
“Kita kan kebutuhan beras, jadi mau mahal atau apapun kita beli. Memberatkan tetapi memang kebutuhan harus kita beli, harapannya biar turun lagi, murah, bagus. Beras yang ini naik jadi Rp 9.500 dari Rp 8.000,” Ucap Eca, konsumen.
Tak hanya beras, Minyakita juga dijual melebihi HET Rp 14.000. Sejumlah pedagang mengaku terpaksa menaikan harga minyak goreng produksi pemerintah itu menjadi Rp 16.000 lantaran harga dari distributor turut mengalami kenaikan melebihi harga eceran tertinggi yang telah ditentukan pemerintah.
“Jualnya sudah Rp 16.000, belinya sudah hampir Rp 15.000. Di agen juga belanja dibatasi paling 10 karton. Awalnya itu kan paling modalnya Rp 13.000, jadi masih bisa jual Rp 14.000 sesuai sama banderol,” ucap Dedi, pedagang minyak.
Menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang meminta pembelian Minyakita menggunakan KTP langsung mendapat tanggapan dari pedagang dan konsumen. Mereka mengaku tak setuju karena hanya membuat repot mereka.
“Kalau saya tidak setuju, masak beli minyak saja pakai KTP. Harapannya normal saja kasian yang ga bisa beli,” kata Muhani, konsumen.
Pemerintah didesak untuk segera menstabilkan harga beras dan minyak goreng di pasaran guna memudahkan masyarakat menengah kebawah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
11 Des 2019 | 888
Pernahkah kau merasa aktifitasmu sungguh padat? Seakan kau kehilangan waktumu untuk merasakan sesuatu dengan ritme yang tenang. Bahkan untuk menikmati ‘rasa’ makan siangmu saja ...
8 Des 2019 | 1153
Korea Selatan, ini adalah salah satu negara yang menciptakan trend dalam tahun-tahun belakangan ini. Yang cukup banyak disukai oleh masyarakat (baca: para wanita, khususnya para ibu dan ...
28 Jan 2020 | 1325
Kelabu, itu salah satu warna Ada waktu ketika hari demi hari berlangit hanya kelabu Ke sana ke mari membawa satu warna itu Tapi, tahukah kalian? Ada merah, kuning, ...
Kamu Wajib Tahu! Inilah Beberapa Kebiasaan Penyebab Munculnya Jerawat
4 Jun 2020 | 922
Jerawat yang muncul pada wajah jelas sangatlah mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Hal ini terjadi karena tanpa kita sadari ada beberapa kebiasaan buruk yang menjadi penyebab ...
4 Smartphone Flagship Yang Bikin Ngiler
2 Jun 2020 | 702
Smartphone untuk saat ini adalah salah satu barang yang bisa dibilang dimiliki semua orang. Smartphone selain digunakan sebagai gawai yang membantu aktifitas sehari-hari juga mampu ...
Mencari Berita Gadget Terbaru dan Teknologi Terbaru Mudah Sekali
6 Jul 2021 | 1339
Di dunia seperti sekarang ini yang serba canggih ditambah lagi didukung dengan internet yang berkecapatan tinggi, dan dengan pesatnya kemajuan teknologi seperti sekarang ini sehingga banyak ...