
Menjadi seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri top di Indonesia adalah impian untuk semua siswa-siswi SMA di seluruh penjuru negeri. Dan untuk mendapatkannya tentu saja perlu persiapan yang matang.
Banyak dari mereka yang sudah merencanakan untuk bisa masuk ke kampus impian sejak duduk di kelas satu sekolah menengah keatas, bahkan sampai rela berlajar mengikuti segala macam bimbel. Persiapan tersebut tentu saja tidak bisa di bilang murah, memerlukan biaya dan itu sangat mahal. Sebut saja lembaga bimbingan belajar yang namanya cukup terkenal karena banyak dari siswanya yang lolos seleksi masuk perguruan tinggi top di Indonesia.
Total biaya bimbingan belajat selama satu tahun ajaran penuh bisa mencapai puluhan juta , selain dukungan esternal, banyak juga siswa-siswi yang melakukan ibadah khusus hanya untuk meminta agar lolos seleksi masuk [erguruan tinggi negeri.
Memang tidak semua siswa-siswi melakukan usaha dengan mengikuti bimbel, bayar mahal atau beribadah khusus, ada yang hanya santai santai saja pasrah mendapatkan pertolongan sang Pencipta dengan gaya santai belajar seadanya dan tetap memiliki semangat dan harapan tinggi.
Tidak jarang pula yang berbuat curang saat melakukan tes ujian masuk perguruan tinggi negeri, dari mulai membawa alat komunikasi saat melaksanakan ujian sampai dengan transaksi suap menyuap kepada orang dalam.
Tabiat buruk ini sudah seharusnya ditiadakan, mengingat cara-cara curang tersebut tidak selaras dengan Tri Dharma Perguran Tinggi, yakni Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Adanya tindakan curang pada pelaksaaan selekasi masuk perguruan tinggi tersebut mengindikasikan adanya kecacatan dalam pola pikir bahwa harus kuliah di universitas yang diinginkan bagaimanapun caranya.
Jika tidak dibimbing dan diolah dengan baik, pola pokir tersebut akan menjerumuskan calon mahasiswa untuk melakukan segala cr5a hanya demi lolos seleksi tanpa mengedepankan integritas.
Untuk itu lah, peran orang tua sangat diperlukan untuk mendukung mimpi dan tidak memaksakan kemauan si anak yang akan menjalani perkualihan. Anak seharusnya dibimbing dan diarahkan untuk mengejar mimpi dengan tetap mengutamakan intergrits.
Masyarakatpun seharusnya stop mengelukan keberadaan kampus top 3 di Idonesia, agar tidak menjadi opini liar yang akhirnya menimbulkan tekanan pada calon mahasiswa. Bersikaplah biasa saja, karena semua kampus dan semua tempat pendidikan di adakan itu semua adalah untuk menciptakan manusia yang berguna dan menciptakan manusia bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara.
16 Des 2019 | 1790
Musim hujan telah tiba... Di Indonesia, ketika bulan memasuki nama bulan dengan akhiran –ber itu menjadi salah satu penanda bahwa musim hujan telah tiba. Musim ketika orang-orang ...
Hangout, Nongkrong, Ngopi, Kulineran Itu Ternyata...
4 Des 2019 | 2024
Hang out, nongkrong, ngopi, kulineran, atau apapun namanya adalah salah satu kegiatan yang umum dilakukan selepas bekerja atau pun kuliah. Mengapa pulang kerja atau kuliah tidak langsung ...
17 Mei 2025 | 252
Pilkada 2029 semakin mendekat dan strategi kampanye di dunia digital menjadi semakin penting. Dalam era informasi yang cepat seperti sekarang, kehadiran buzzer sangat mempengaruhi dinamika ...
Sekolah yang Baik Tidak Mengatur Masa Depan Anak—Tapi Membantunya Menemukan Arah
9 Jul 2025 | 154
Dalam era di mana pendidikan menjadi salah satu aspek terpenting dalam perkembangan individu, pemilihan lembaga pendidikan yang tepat sangat krusial. Banyak orang tua cenderung berfokus ...
Profil Lengkap Shanty Alda Nathalia (PDI-P) Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX
28 Jun 2025 | 281
Dalam dunia politik Indonesia, nama Shanty Alda Nathalia mulai banyak dikenal oleh masyarakat, terutama di daerah pemilihan Jawa Tengah IX. Tokoh yang berasal dari Partai Demokrasi ...
Persiapan Beasiswa ke Luar Negeri yang Wajib Kamu Ketahui
2 Okt 2023 | 1965
Banyak orang bermimpi ingin bisa kuliah di luar negeri, nah disini ada berita bagus untuk Anda semua. Anda sangat tepat berada di tempat ini. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, ...