
“Mungkin kamu tidak menyukainya, tapi itu adalah hal yang terbaik untukmu,” pernah kah mendengar kata motivasi ini sebelumnya?
Sebenarnya kata motivasi di atas berasal dari ayat Quran Surat Al Baqarah ayat 216, yang berbunyi,
“ ... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Nah, beberapa waktu yang lalu ada kejadian yang kurang lebih menggambarkan kejadian sesuai dengan ayat ini. Saat itu aku sedang berjalan di jalan yang mulus, tak ada lubang, juga bukan jalan berlumpur, atau berbatu. Aku sedang jalan di jalan yang rata dan tidak becek. Entah bagaimana kejadiannya, intinya saat itu tiba-tiba kakiku terkilir dan putuslah sandal yang kugunakan. Terkilirnya hanya ringan, tapi sandal yang kugunakan robek bagian tepinya seketika. Intinya sandal (kesayanganku) itu tidak memungkinkan lagi untuk dipakai.
Oh, iya kala itu aku sedang pergi keluar kota. Tapi beruntungnya ada saudaraku yang membawa alas kaki lebih berupa sepatu. Rencana awal aku keluar kota, hanya akan mengunjungi tempat sekitaran kota saja. Tapi pada hari H di luar kota, tanpa rencana akhirnya kita sekeluarga memutuskan untuk pergi ke gunung. Karena gunung tidak ada dalam daftar rencana kunjungan (awal) tentu saja aku hanya mengenakan sandal.
Kejadian putusnya sandal justru membuatku bersyukur, karena gara-gara putusnya sandal itu aku mengenakan alas kaki yang tepat untuk pergi ke gunung. Terbayang, jika aku tetap mengenakan sandal? Dengan medan yang harus ditempuh, ditambah dengan licin, dan berlumpurnya jalan, aku tampaknya akan kerepotan jika mengenakan sandal.
Kisah di atas hanya satu dari berjuta kejadian lainnya yang Allah pilihkan untuk kita. Keluh kesah menjadi semacam sikap sok tahu kita bahwa kita tahu kejadian yang lebih baik bagi kita, padahal ... .
Seringkali kita melakukan penilaian dengan ke-sok tahuan diri. Bahayanya lagi, seringkali ke-sok tahuan diri ini mempengaruhi keadaan psikis kita. Demotivasi bahkan depresi adalah salah dua dari efek-efek ke-sok tahuan diri. Betapa berefek tidak enak bukan? Yuk, kita kurangi ke-sok tahuan diri dan belajar untuk percaya atas pilihan Allah bagi kita. Sebagaimana disebutkan dalam Hadist Riwayat Abu Daud, “Sesungguhnya berprasangka baik pada Allah adalah termasuk sebaik-baiknya ibadah.”
Yuk, kita kurangi berkeluh kesah dan belajar untuk bisa berbaik sangka!
Solusi Tepat Menjaga Citra Digital: Bandingkan Sebelum Menentukan Pilihan
29 Apr 2025 | 293
Di era digital saat ini, citra online merupakan salah satu aset terpenting bagi individu maupun perusahaan. Merawat reputasi digital Anda menjadi sangat krusial, karena dampaknya dapat ...
Pentingnya Viral di Media Sosial dan Strategi Mencapainya: RajaKomen.com Jadi Solusinya
7 Des 2025 | 51
Di era digital seperti sekarang, viral di media sosial bukan lagi sekadar fenomena sesaat—melainkan strategi pemasaran paling efektif untuk mempercepat pertumbuhan brand, meningkatkan ...
4 Jan 2024 | 644
Bukanlah rahasia lagi bahwa transformasi perkotaan di Indonesia telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir. Dari antara banyak wacana yang mengemuka, kemungkinan perubahan ...
Strategi Internet Marketing: Cara Efektif Meningkatkan Performa Iklan Digital
15 Des 2025 | 34
Di era digital saat ini, internet menjadi media utama bagi konsumen untuk mencari informasi, membandingkan produk, dan membuat keputusan pembelian. Hal ini membuat iklan digital menjadi ...
Fakultas Kebidanan Universitas Brawijaya: Mencetak Bidan Profesional dan Berdaya Saing
17 Des 2025 | 167
Fakultas Kebidanan Universitas Brawijaya (UB) merupakan salah satu pilihan unggulan bagi calon mahasiswa yang ingin menekuni bidang kesehatan ibu dan anak. Sebagai perguruan tinggi negeri ...
Mengapa Orang Ingin Minum Kopi Lagi dan Lagi?
29 Feb 2020 | 1688
Siapa yang tidak tergoda untuk segera bangun ketika mencium aroma kopi di pagi hari? Kantuk seakan hilang ketika engkau mencium aroma minuman yang satu ini, apalagi ketika engkau sudah ...