Sungguh besar tanggung jawab seorang suami kepada istri dan anaknya. Ketika istri dan anak-anaknya melakukan dosa, maka suami juga akan ditanya dan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Sedangkan suami melakukan dosa maka istri tidak ditanya dan diminta pertanggung jawaban.
Dalam syariat, setiap orang hanya akan mempertanggungjawabkan hasil perbuatan masing-masing. Seseorang tidak akan diazab gara-gara kesalahan orang lain.
Kecuali, jika kesalahan orang lain tersebut hasil dari perbuatan dia. Jadi tetap saja, dia dihukum karena hasil perbuatannya sendiri.
Allah ta’ala berfirman:
“Seseorang tidak menanggung dosa karena kesalahan orang lain.” (QS. Fathir: 18).
Maka, dalam syariat, suami tidak menanggung dosa istri. Kecuali kesalahan-kesalahan istri yang disebabkan oleh suaminya. Seorang suami tidak menanggung dosa istri kecuali karena tiga sebab:
1. Suami lalai, tidak mengajarkan agama kepada istri sehingga istri jatuh pada penyimpangan agama.
2. Suami mengajarkan atau membantu istrinya melakukan keburukan.
3. Suami membiarkan atau menyetujui keburukan yang dilakukan istrinya.
Dalilnya, Allah ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan” (QS. At-Tahrim: 6).
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu ketika menafsirkan ayat ini, maksudnya adalah:
“Ajarkanlah keluargamu ilmu agama dan ajarkan mereka adab” (Tafsir Ath-Thabari, 23/103).
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Setiap kalian adalah orang yang bertanggung jawab. Setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah orang yang bertanggung jawab dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang lelaki bertanggung jawab terhadap keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawabannya” (HR. Al-Bukhari no.893, Muslim no.1829).
Maka seorang suami berdosa jika istrinya melakukan kesalahan karena tiga sebab di atas. Dan sebenarnya dalam 3 poin di atas, suami menanggung dosa istri karena kesalahan si suami sendiri. Sehingga sesuai kaidah asal, bahwa setiap orang menanggung balasan atas sebab perbuatannya masing-masing.
Bagi para suami walaupun tidak menanggung semua dosa istri, tetap saja 3 poin di atas adalah perkara berat, jangan sampai jatuh ke dalamnya.
Semoga Allah beri taufik kepada para suami untuk bisa mendidik dan membimbing keluarganya dengan baik.
Referensi:Bimbinganislam.com
Wallahu A'lam Bishawab
Merasa Disapa oleh Nikita Mirzani, Bjorka: Halo Nyonya, Saya Tidak Punya Waktu Untuk Melayani Anda
22 Sep 2022 | 443
Hacker Bjorka terus menyebar ancaman kepada para petinggi pemerintahan Indonesia. Melalui akun twitter @bjorkanism19, pada Minggu (18/9/2022) Bjorka memulai cuitannya dengan menyapa ...
4 Hadits Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat
27 Agu 2021 | 1704
Hadits keutamaan membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat banyak diriwayatkan para sahabat Nabi SAW. Hadits tersebut tentunya bersumber langsung dari Rasulullah SAW. Hari ...
Petualangan Ekstrim di Nimo Ciwidey dan Sensasi Rafting yang Membuat Merinding
12 Jun 2024 | 529
Pernahkah Anda merasakan sensasi ekstrim yang tidak pernah terlupakan di Nimo Ciwidey, tempat yang penuh dengan keindahan alam dan petualangan yang menantang. Jika Anda adalah seorang ...
12 Okt 2021 | 1489
Apa hal yang tak boleh dilakukan setelah Salat di masjid? Berikut ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Salat merupakan kewajiban setiap umat muslim yang apabila ditinggalkan akan ...
Gudang Gas Elpiji Ilegal di Jepara Berhenti Beroperasi
17 Des 2021 | 1331
Gudang elpiji yang belum lama ini digrebek Polres, Kodim, bersama warga telah disegel. Kemarin berhenti beroperasi dan pelaku dikenakan wajib lapor. Dari pantauan wartawan koran ini, ...
Penuaan Dimulai Dari Kaki Kita, Manula Penting Olahraga Kaki
30 Mei 2023 | 643
PENTING Mengolahragakan Kaki kita karena… ‘Penuaan’ dimulai dari KAKI… Ketika kita tua, kaki harus tetap kuat Ketika seseorang tua, dia tidak takut rambutnya ...