RajaKomen
Anies Baswedan : Indonesia Emas yang dimaksud adalah Manusianya, Bukan Bangunannya

Anies Baswedan : Indonesia Emas yang dimaksud adalah Manusianya, Bukan Bangunannya

7 Feb 2024
326x
Ditulis oleh : IdeBlog

Pada tahun 2045, Indonesia akan memasuki usia emas. Pada masa itu, Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara maju dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi dunia. Pada tahun tersebut, Indonesia juga akan mendapatkan bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun), lebih besar daripada jumlah penduduk usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas).

Bagi pasangan Capres-Cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menyatakan bahwa Indonesia Emas 2045, bukanlah semata slogan indah yang hampa. Hal ini merupakan cita-cita tentang masa depan yang gemilang untuk seluruh anak bangsa.

Untuk mewujudkannya, Anies telah merencanakan sejumlah hal. Berikut ini beberapa diantaranya, yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Membangun Manusia Berkualitas Melalui Pendidikan

Anies Baswedan menyampaikan visi dan misinya dalam mewujudkan Indonesia Emas saat menjadi pembicara di PPI Institute seri kedua yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID), pada Sabtu 27 Januari 2024.

Hadir secara online, Anies menyampaikan bahwa Indonesia Emas yang dimaksud adalah manusianya, bukan bangunannya. Ia menilai majunya sebuah bangsa itu dilihat dari kualitas manusianya, bukan karena sumber daya alam yang kaya raya.

Untuk menuju manusia Indonesia yang berkualitas, menurut Anies akan dapat ditempuh melalui beberapa tahap. Yakni melalui pendidikan sebagai investasi, fokus menumbuhkan kualitas manusia, serta eskalator sosial-ekonomi dan kunci menembus pasar global.

Cara meningkatkan kualitas SDM dalam hal pendidikan dapat ditempuh melalui penambahan kuota LPDP dan menambah kebermanfaatannya. Terkait pendanaan, Anies berencana melibatkan swasta melalui dana filantropi dan CSR.

2. Canangkan Program Satu Perekonomian

Dalam kegiatan Debat Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (11/1/2024), Anies Rasyid Baswedan akan mencanangkan program Satu Perekonomian. Anies menjelaskan bahwa dalam membangun perekonomian harus beriringan dengan pemerataan pembangunan serta berkelanjutan (sustainability).

Anies memiliki dua langkah untuk mewujudkan program tersebut. Langkah pertama adalah menghadirkan iklim usaha yang kondusif melalui tiga cara, yaitu kepastian hukum, rencana jangka panjang, serta penyederhanaan perizinan.

Langkah Kedua adalah menurunkan biaya hidup dan menciptakan lapangan kerja. Untuk mewujudkan langkah ini, Anies berencana mengembangkan 40 kota supaya pusat-pusat perekonomian bertambah, sehingga akan lebih merata.

Dengan program Satu Perekonomian, Anies berharap ekonomi tumbuh merata, lapangan kerja terbuka, logistik murah, kepastian hukum dan birokrasi tidak berbelit, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik.

3. Pengembangan Perdesaan

Anies Baswedan memperikarakan perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan (urbanisasi) akan terjadi masif pada 2045. Anies memperkirakan 73 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Menurutnya, pengembangan perdesaan bisa menjadi solusi bagi penduduk desa yang jumlah penduduknya semakin sedikit.

Salah satu upaya pengembangan perdesaan adalah dengan memberikan peningkatan pendapatan penduduk, terlebih pada sektor pertanian. Degan cara cooperative farming, memastikan ketersediaan pupuk berkualitas yang murah dan mudah didapat, perbaikan sistem irigasi, serta yang tidak kalah penting memperbaiki rantai pasok yang tidak efisien.

4. Memberi Ruang Untuk Industri Kreatif

Anies Baswedan menyampaikan sejumlah pesan kepada anak muda usai acara Ngobrol Bareng Milenial di Roemah Kentang 1908, Jalan Banda, Kota Bandung, Sabtu (5/8/2023). Anies minta anak muda untuk menyibukkan diri dengan kegiatannya masing-masing.

Meski begitu, Anies mengingatkan kesibukan anak muda ini tetap harus sesuai dengan bidang dan minatnya. Hal itu penting agar Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. Selain itu, pemerintah harus memperluas ruang bagi industri kreatif, pariwisata yang mana anak-anak muda dapat ikut berperan besar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku senang setelah berdiskusi dengan anak-anak muda Bandung. Menurutnya, anak muda Bandung menunjukan perspektif dan kompetensi yang berpengetahuan dan kepedulian.

Berita Terkait
Baca Juga:
Analysis SWOT Kenali Luar Dalam Baik Buruk Perusahaan Anda

Analysis SWOT Kenali Luar Dalam Baik Buruk Perusahaan Anda

Tips      

23 Jul 2024 | 38


Setiap perusahaan, besar maupun kecil, harus secara rutin melakukan analisis SWOT untuk memahami kondisi perusahaan secara menyeluruh. SWOT adalah singkatan dari Strengths (Kekuatan), ...

Tiga pilihan aplikasi lebaran virtual

Tiga pilihan aplikasi lebaran virtual

Inspirasi      

29 Mei 2020 | 1109


Sudah berapa bulan Anda #dirumahaja? Bagaimana rasanya berkegiatan yang sebagian besar dilakukan di rumah saja? Adakah yang menarik dan menemukan sesuatu yang baru selama di rumah saja? Ya, ...

Jamuan yang Menyenangkan

Jamuan yang Menyenangkan

Religi      

1 Des 2019 | 1761


Pernahkah kau merasa dijamu sebegitu baiknya? Ketika makananmu sungguh diperhatikan. Bukan hanya makanan utama, bahkan makanan pembuka dan penutupnya tak ketinggalan. Selain itu ...

Raih Cita Cita untuk Kuliah Di Luar Negeri Bersama Schoters

Raih Cita Cita untuk Kuliah Di Luar Negeri Bersama Schoters

Tips      

26 Nov 2021 | 1648


Semua orang punya mimpi dan juga cita-cita, tetapi bagaimana meraih mimpi dan cita-cita itu tergantung dari kemauan seseorang tersebut bagaimana ia meraihnya. Dan siapa coba yang gak punya ...

Penuhi Nutrisi Saraf Kita Agar Tetap Sehat

Penuhi Nutrisi Saraf Kita Agar Tetap Sehat

Kesehatan      

10 Mei 2021 | 1691


Sistem saraf tepi pada manusia ada dua macam yaitu ada yang bekerja pada sistem sadar dan satu lagi bekerja diluar kesadaran. Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat dan tidak ...

Mengapa Kita Perlu Berbaik Sangka?

Mengapa Kita Perlu Berbaik Sangka?

Religi      

19 Jan 2020 | 1368


Psikologi positif, ini adalah hal yang sering digadang-gadangkan di berbagai dunia. Bukan hanya dunia psikologi, tapi di dunia pendidikan, kewirausahaan, politik, dan masih banyak lagi. ...