Ingin Perjalananmu Ringan?

Oleh IdeBlog, 9 Jan 2020
Pernahkah kamu bepergian dengan membawa tas ransel bermuatan berbagai benda di punggungmu? Bagaimanakah rasanya? Tampaknya bisa diprediksi bahwa itu akan terasa berat bukan?

Coba bayangkan kembali apa yang terjadi  jika engkau dan tas ransel tersebut berjalan ke berbagai tempat dengan berbagai medan. Anggap saja kau pergi ke tempat berbukit, tempat yang penuh dengan halang rintang, atau tempat yang mungkin berlubang. Bagaimanakah mobilitasmu? Apakah kau dapat fleksibel bergerak? Apakah kau dapat mudah bergerak? Tampaknya bisa diprediksi juga kalau kau akan mengalami kesulitan untuk bisa melalui medan-medan tersebut bukan?

Nah, selanjutnya bayangkan jika engkau tidak membawa ransel. Apa yang akan terjadi padamu jika engkau harus bepergian ke tempat dengan berbagai medan seperti tadi? Tentu rasanya akan lebih mudah jika engkau melalui medan-medan tersebut tanpa ransel bukan? Ini akan berjalan dengan lebih mudah karena engkau dengan ringannya bisa melakukan mobilitasmu dan juga kalaupun harus melalui halang rintang, engkau dapat begitu mudahnya melaluinya. Ini dapat terjadi karena tak ada lagi yang menghalangi dan membebani mobilitas bergerakmu bukan?  

Jika kita bisa belajar dari mobilitas dan ransel tersebut, kita dapat menganalogikan mobilitas sebagai jalan kehidupan dan ransel sebagai beban pikiran. Hidup (mungkin) akan terasa tidak mudah mobilitasnya jika kita membawa beban-beban (yang tidak perlu) dalam perjalanan kehidupan kita. Apa itu beban-beban yang sering ‘terbawa’ oleh kita? Salah satunya adalah berbagai definisi sukses yang dibuat berdasarkan (keterbatasan) pengetahuan kita. Padahal...definisi sukses ini adalah hak prerogatif Allah. Tapi, kita seringkali mengambilnya sebagai tanggung jawab kita. Mengambil tanggung jawab yang bukan milik kita ini lah yang tanpa sadar membuat ‘ransel’ di punggung kita terbebani oleh beban yang tentu saja tidak ringan. Ini jugalah salah satu yang memberi andil ketidakmudahannya kita untuk melakukan berbagai mobilitas dalam hidup ini.

Yuk, kita cek masing-masing bagaimana muatan ransel di punggung kita!

Apakah kita sudah memastikan bahwa muatan ransel kita memang hanya yang perlu kita bawa (baca: usaha dan doa)?

 

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © SumberIde.com
All rights reserved