Saya terlahir sebagai seorang muslim dan saya beribadah berdasarkan apa yang saya lihat. Saat itu, saya hanya berfikir untuk meneruskan tradisi.
Dan ternyata perlahan-lahan saya tahu bahwa ada beberapa tradisi yang jatuh pada kesyirikan dan menyelisihi Al Qur’an dan As Sunnah.
Beberapa tradisi tentu sangat sakral bagi mereka dan sudah menjadi lahan bisnis. Mungkin hal ini yang menyebabkan dakwah tauhid cukup sulit untuk diterima.
Seorang muslim tentu dituntut untuk senantiasa mencari dan memilih jalan yang lurus.
Dalam surat Al Fatihah yang senantiasa kita baca setiap shalat, terkandung permohonan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar kita senantiasa diberi hidayah di atas jalan yang lurus. Kita selalu membaca firman Allah yang artinya,
“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat“.
[QS. Al Fatihah:6-7]
Maka wajib bagi kita sebagai hamba-Nya untuk selalu taat dan patuh kepada sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam yang shahihah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Sunnah ini, jika shahih, maka semua kaum Muslimin bersepakat bahwa wajib untuk mengikutinya” (Majmu’ Al Fatawa, 19/85, dinukil dari Ushul Fiqh inda Ahlisunnah 120).
“Para ulama bersepakat bahwa jika seseorang sudah dijelaskan padanya sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak boleh ia meninggalkan sunnah demi membela pendapat siapapun” (Diriwayatkan oleh Ibnul Qayyim dalam Al I’lam 2/361. Dinukil dari Ashl Sifah Shalatin Nabi, 28 ).
Wahai hamba Allah, ikutilah dalil, taatilah firman Allah dan sunnah Rasul-Nya, sesuai dengan apa yang dipahami para sahabat Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka. Niscaya anda berada dalam petunjuk yang benar. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
“Katakanlah: ‘Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk…‘” (QS. An Nuur: 54).
Wabillahit taufiq was sadaad.
Pakaian Santri Al Masoem: Simbol Kepribadian dan Kedisiplinan
15 Agu 2024 | 27
Sekolah Asrama Al Masoem di Bandung dikenal sebagai salah satu boarding school yang menerapkan pendidikan Islam yang berkualitas. Bagi para santri di sana, pakaian merupakan bagian yang tak ...
Berikut Dua Teh yang Mampu Rontokkan Gula Darah Tinggi Pada Penderita Diabetes
31 Mei 2022 | 873
Diabetes adalah penyakit yang cukup banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis. Mengutip dari situs Kementrian Kesehatan Republik ...
4 Manfaat Besar Mentimun Bagi Kesehatan, Bukan Cuma Sekedar Lalapan
1 Okt 2023 | 968
Mentimun merupakan bahan pangan yang umum ditemukan di berbagai daerah. Cucumis sativus L atau mentimun, sering digunakan sebagai tambahan pada masakan seperti acar dan lalapan. Tak ...
12 Jan 2020 | 1288
Ketika merasa tidak piawai dalam hidup, ketika merasa kepayahan dalam menghadapi hidup, coba cek! “Apakah sudah melibatkan Dia dalam rencana-rencanamu?” “Apakah ...
Ini Tentang Penyelesaian Konflik (pada Anak)...
3 Jan 2020 | 1500
Konflik... Ini adalah hal yang rasanya pernah dialami oleh setiap orang. Dan konflik ini terjadi tanpa memandang usia, setidaknya sejak kau bayi kau pernah mengalaminya dalam bentuk yang ...
Bukan lagi Impian, Bersama Travel Haji Plus Jakarta Membuat Anda Makin Dekat dengan Sang Pencipta
30 Jan 2024 | 376
Siapa yang tidak ingin mendekatkan diri dengan Allah, yaitu dengan cara yang unik dan istimewa? Saat ini, impian Anda untuk menjalankan ibadah haji dapat menjadi kenyataan dengan adanya ...