“Berbahagialah jika (masih) ada doamu yang belum terkabul.“ Aku pernah membaca ini beberapa tahun yang lalu. Dulu aku bertanya-tanya sendiri, mengapa kita justru berbahagia ketika keinginan kita belum terkabul. Bukannya justru kita akan merasa sebaliknya ketika ada permintaan kita yang belum terkabul. Nah belakangan ini barulah perlahan aku menemukan jawaban demi jawaban atas ungkapan di atas tersebut. Ya, jawaban itu tidak datang sekaligus ternyata. Jawaban itu datang bagaikan puzzle, keping demi keping, mereka datang saling melengkapi mengenai jawaban pertanyaan yang ingin kuketahui.
Salah satu ‘keping’ jawaban itu adalah bahwa Allah suka dengan pinta kita, Allah suka mendengar hamba-Nya meminta sesuatu dari Nya. Karenanya Allah tidak serta merta mengabulkan semua doa kita. Sama sekali bukan karena Dia tidak mampu mengabulkan semua pinta kita, tapi karena Dia ingin kita selalu dekat dengan-Nya. Ya, melalui sesuatu yang kita pinta dalam bentuk doa itulah kedekatan kita dengan Dia salah satunya dapat terjaga. Pernahkah kalian merasa bahwa kita akan lebih khusuk berdoa ketika kita memiliki keinginan? Ini lah bukti nyatanya bahwa ada sesuatu yang dipinta membuat kita lebih dekat dengan-Nya.
‘Keping’ jawaban selanjutnya adalah Allah memberi yang kita butuhkan, bukan (hanya) yang kita mau. Masih ingat dengan Al Quran Surat Al Baqarah ayat 216 yang menyebutkan,
“...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Bisa jadi bukan apa yang kita pinta sebenarnya tidaklah baik untuk kita. Penilaian manusia penuh dengan keterbatasan, penilaian Allah-lah yang Maha Benar. Karenanya banyak disebutkan pula jika doa tidak dikabulkan bisa jadi karena aka digantikan dengan yang jauh lebih baik.
‘Keping’ selanjutanya adalah jawaban berdasarkan insight yang terpikir setelah mengingat sebuah hukum kepuasan pemenuhan kebutuhan Gossen I yang menyebutkan bahwa pemenuhan kebutuhan jika dilakukan secara terus menerus pada satu hal makan kepuasaannya akan berkurang. Terbayang jika semua doa yang kita pinta dikabulkan dalam sekejap? Mungkin saja nilai syukurnya tidak sebesar nilai syukur ketika ia mendapatkan satu per satu pintanya. Nilai syukur yang besar inilah justru yang terasa nikmat bagi kita dan membuat kita bisa selalu dekat dengan-Nya. Lagi-lagi ini bermuara pada kedekatan dengan-Nya.
Jawaban atas pertanyaan di atas sebenarnya masih belum utuh terjawab, tapi setidaknya aku sudah menemukan beberapa ‘keping’ jawaban untuk sedikitnya melengkapi ketidakpahaman ini.
Semoga ‘kepingan’ di atas juga bisa bermanfaat untukmu ya!
2 Jan 2020 | 2327
Bersyukurlah kamu adalah kamu Tanpa pertimbanganmu, mungkin kamu jarang mengingat-Nya Dengan kamu menjadi kamu, kamu bisa mengingat-Nya (setidaknya tidak hanya ...
Peminat Bahasa Asing? Universitas Swasta di Bandung dengan Program Studi Bahasa Inggris
21 Agu 2024 | 85
Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, kemampuan berbahasa asing telah menjadi salah satu aset yang sangat berharga dalam dunia pendidikan dan karir. Terutama bagi mereka yang ...
2 Des 2019 | 1289
Desember, salah satu bulan yang dinanti di akhir tahun. Destinasi wisata seakan memanggil-manggil kita untuk segera mengunjunginya. Bali, Yogyakarta, Solo, Malang, Bandung, Papua, dan masih ...
13 Des 2019 | 2531
Jenuh, ini adalah hal yang banyak terjadi pada para pelajar, mahasiswa, pekerja, bukan pekerja, dan berbagai profesi lainnya. Lantas apa sih yang bisa kita lakukan ketika jenuh ...
Kelebihan Sewa Mobil Jakarta di TRAC, Promonya Menggila!
22 Okt 2022 | 760
Mengapa kebanyakan orang lebih mempercayai sewa mobil Jakarta di TRAC? Selain fasilitasnya yang mewah, TRAC juga memiliki banyak promo! Yuk intip apa saja promonya untuk bulan ini. TRAC ...
Perlukah Memiliki Berat Badan Ideal?
19 Jan 2020 | 1509
Berat badan ideal, ini adalah salah satu hal yang banyak diidam-idamkan orang, baik laki-laki maupun perempuan. Tak jarang orang-orang rela merogoh kantongnya dalam-dalam untuk bisa ...