rajatv
Ini Tentang Penyelesaian Konflik (pada Anak)...

Ini Tentang Penyelesaian Konflik (pada Anak)...

3 Jan 2020
2022x
Ditulis oleh : IdeBlog

Konflik...

Ini adalah hal yang rasanya pernah dialami oleh setiap orang. Dan konflik ini terjadi tanpa memandang usia, setidaknya sejak kau bayi kau pernah mengalaminya dalam bentuk yang berbeda-beda tentunya. Konflik pada bayi misalnya terjadi ketika bayi merasa lapar, ia akan menyelesaikan konflik tersebut dengan cara berkomunikasi yang ia bisa (baca: menangis). Berkembangnya usia, konflik yang kurang lebih hampir sama, namun akan berbeda cara penyelesaiannya. Sebagai contoh misalnya terjadi ketika anak usia sekolah dasar merasa lapar dan tidak ada makanan. Bisa jadi ia akan mengambil makanan yang ada di depannya terlepas milik siapapun itu atau ia akan mencari orang yang bisa ia mintai tolong untuk memberikannya makanan. Bisa jadi juga ia akan berusaha mencari bahan makanan untuk dia olah menjadi sesuatu yang bisa ia makan.

 

Contoh di atas berhubungan dengan diri dan makanan. Bagaimana jika konflik berhubungan dengan orang lain? Bagaimana seseorang bisa menyelesaikan konfliknya ya? Sebagai contoh jika ada anak yang menangis (sebut saja namanya X) karena ditertawakan oleh anak lain yang bernama Y. Menangis adalah cara penyelesaian konflik yang dilakukan anak X. Apakah menangis dapat menyelesaikan konfliknya? Ternyata ada beberapa metode yang bisa dilatihkan pada anak khususnya dalam menghadapi konflik dalam kesehariannya lho.

 

Kita simak yuk, metode apakah itu?

 

Ajukan pertanyaan Socrates

Socrates adalah salah satu tokoh dalam dunia psikologi. Dia membuat pengelompokan pertanyaan yang bisa membantu seseorang dalam menyelesaikan konfliknya. Pertanyaan tersebut dimulai dari tahap klarifikasi, mengemukakan alasan atas asumsi, mengemukakan bukti atas asumsi, mengemukakan sudut pandang, mencaritahu kebenaran, dan mencoba menstimulasi metakognisi (bertanya tentang pertanyaan).

Sebagai contoh jika ada anak yang menangis karena sesuatu. Bisa dicaritahu alasan anak tersebut menangis. Pertanyaan yang diajukan kurang lebih, “Mengapa kamu menangis?”

Misal jawabannya adalah, “Aku ditertawakan oleh Y saat jatuh di kelas.”

Orangtua bisa mengajukan pertanyaan lagi, “Yakin apakah ia menertawakanmu?”

Begitu seterusnya hingga tahapan pertanyaan seperti di atas. Intinya bantu anak agar ia bisa menilai apakah tindakan menangisnya tepat karena ditertawakan oleh teman atau tidak.

 

Coba mainkan peran menggunakan topi De Bono

Ada 6 topi dengan warna berbeda. Putih adalah topi yang melambangkan fakta, merah adalah topi yang melambangkan emosi, kuning adalah topi yang melambangkan keuntungan (hal positif), hijau adalah topi yang melambangkan alteranatif pemecahan masalah, biru adalah topi yang melambangkan perencanaan solusi, dan hitam adalah topi yang melambangkan kerugian (hal negatif).

Masih berdasarkan konflik yang sama, orangtua bisa memberikan pertanyaan arahan berdasarkan warna topi sesuai dengan lambangnya masing-masing.

Misal untuk topi putih ajukan pertanyaan, “Aoa yang sedang terjadi padamu?”

Anak akan menjawab, “Aku menangis.”

Kemudian ajukan pertanyaan berdasarkan topi merah, “Apa yang kau rasakan?”

Begitu seterusnya sampai akhirnya ia bisa menjawab pertanyaan yang dilambangkan oleh topi biru.

 

 

Bagaimana tertarik menerapkan metode ini?

Baca Juga:
Bisnis Online Pemula dengan Target Anak Muda: Tren Produk 2025

Bisnis Online Pemula dengan Target Anak Muda: Tren Produk 2025

Tips      

10 Apr 2025 | 449


Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh dengan peluang menarik bagi para pengusaha muda, khususnya bagi mereka yang tertarik untuk memulai bisnis online pemula. Seiring dengan ...

PAFI Memperjuangkan Standar Pelayanan Kesehatan yang Tinggi Bagi Masyarakat

PAFI Memperjuangkan Standar Pelayanan Kesehatan yang Tinggi Bagi Masyarakat

Kesehatan      

5 Jul 2024 | 261


PAFI atau Persatuan Ahli Farmasi Indonesia memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk salah satunya adalah Kobakma. Sebagai organisasi profesi, PAFI bertujuan untuk ...

Suka Berfoto VS Enggan Berfoto

Suka Berfoto VS Enggan Berfoto

Hobi      

2 Jan 2020 | 1641


Berfoto ini adalah fenomena yang semakin marak belakangan ini. ada saja alasan mengapa seseorang berfoto di mana dan kapan pun. Berfoto ini bisa dilakukan sendiri atau dalam kelompok ...

program studi PKN STAN

Ada Jurusan Baru di STAN? Ini Update Program Studinya!

Pendidikan      

24 Apr 2025 | 440


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga profesional di bidang keuangan dan akuntansi, terus melakukan pembaruan untuk ...

Tes SKD CPNS: Tips Lolos Nilai Ambang Batas di Semua Kategori Soal

Tes SKD CPNS: Tips Lolos Nilai Ambang Batas di Semua Kategori Soal

Pendidikan      

12 Mei 2025 | 357


Tes SKD CPNS adalah tahap krusial dalam proses seleksi calon pegawai negeri sipil. Bagi banyak peserta, memperoleh nilai ambang batas sangat menentukan kelolosan mereka. Oleh karena itu, ...

Google

Peran Portofolio dalam Ujian Keterampilan ITB: Apakah Wajib?

Pendidikan      

12 Apr 2025 | 228


Ujian Keterampilan ITB (Institut Teknologi Bandung) adalah salah satu syarat penting bagi calon mahasiswa terutama bagi mereka yang ingin mendaftar ke program studi tertentu. Dalam konteks ...