
Bagi orang beriman, berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah sebuah kebahagiaan yang tiada terkira. Mereka akan mempersiapkan lahir batinnya untuk bisa menunaikan rangkaian ibadah di bulan suci tersebut.
Sebaliknya, pasti ada pula orang-orang yang mengangggap bulan Ramadhan biasa-biasa saja, dan sungguh betapa meruginya orang yang semacam ini. Di bulan Ramadhan Allah Subhanahu wa ta’ala berikan kepadanya nikmat yang besar, namun dia malah menjadi manusia yang celaka dalam nikmat besar yang Allah berikan kepadanya.
Siapakah orang yang merugi ini? Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
رَغÙÙ…ÙŽ أَنْÙ٠رَجÙل٠دَخَلَ عَلَيْه٠رَمَضَان٠ثÙمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ ÙŠÙØºÙ’Ùَرَ Ù„ÙŽÙ‡Ù
“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan itu berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Tirmidzi)
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau paling dermawan pada bulan Ramadhan. Malaikat Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan hingga Ramadhan berakhir.
Lalu siapa saja golongan yang merugi di bulan Ramadhan ini? Abdul Aziz As-Sadhan dalam bukunya “Puasa Tapi Keliru”, menjelaskan ada 5 golongan manusia yang puasanya tidak membuahkan hasil selama di bulan suci Ramadhan. Mereka adalah :
1. Yang menganggap biasa bulan Ramadhan
Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, tak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya, hingga Ramadhan berlalu, tentu sebuah kerugian yang besar. Ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadhan. Juga tidak bersegera melakukan kebaikan, padahal di bulan suci inilah segala pahala dilipat gandakan. Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tak ternilai harganya.
2. Yang tiba-tiba berubah alim hanya pada bulan Ramadhan
Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja.” Tentu sangat terpuji, dari semua berperilaku tidak baik menjadi baik, dari tak berjilbab kemudian berhijab, dari yang tak pernah shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah. Namun, sangat disayangkan, ketika Ramadhan usai, golongan manusia seperti itu kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas hijabnya, tak lagi ke masjid, bahkan meninggalkan shalat. Karena itu, berusahalah untuk tetap istiqamah dalam beramal dan kebaikan.
3. Sebatas menahan lapar dan dahaga
Golongan ketiga adalah orang yang menahan perut dari makan dan minum saja. Ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadhan.
Akhirnya, saat Ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tak juga berubah, sehingga Ramadhan tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari. Abu Hurairah radhiyallahu’nhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa).” (HR. Bukhari).
4. Tidak memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan
Mereka yang tidur pada siang hari di bulan Ramadhan serta begadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya, adalah golongan yang merugi. Seharusnya, Ramadhah disibukkan dengan amal ibadah, seperti shalat berjamaah, tadarus dan tadabur Al Qur’an, berzikir, berinfaq dan sedekah, dan kebaikan lainnya.
5. Tetap melakukan maksiat di bulan Ramadhan
Padahal selama bulan Ramadhan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semisal amal berupa puasa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ Ø¥Ùيمَانًا وَاØÙ’ØªÙØ³ÙŽØ§Ø¨Ù‹Ø§ غÙÙÙØ±ÙŽ Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙŽØ§ تَقَدَّمَ Ù…Ùنْ ذَنْبÙÙ‡Ù
“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.” Demikian juga Qiyam Ramadhan, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ Ø¥Ùيمَانًا وَاØÙ’ØªÙØ³ÙŽØ§Ø¨Ù‹Ø§ØŒ غÙÙÙØ±ÙŽ Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙŽØ§ تَقَدَّمَ Ù…Ùنْ ذَنْبÙÙ‡Ù
“Siapa yang shalat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”
Peran Farmasi dalam Mewujudkan Ketahanan Kesehatan Nasional
4 Jul 2024 | 671
Farmasi adalah sebuah bidang ilmu yang mempelajari obat-obatan dan penggunaannya. Bidang ini memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional. Ketahanan kesehatan ...
16 Jan 2020 | 2187
Pernahkah kau merasa rindu? Rindu terhadap seseorang yang sudah meninggalkanmu, rindu terhadap pasanganmu? Rindu akan sesuatu yang tidak ada lagi dalam hidupmu yang ...
Sehat dengan Olahraga Apa Saja Bisa Dalam Satu Area, Mau?
1 Feb 2022 | 1360
Sehat dengan olahraga apa saja bisa dalam satu area, mau? Jaman sekarang ini kombinasi lapangan sedang trend di negara kita ini. Baik disekolah-sekolah atau kampus nasional atau ...
Meningkatkan Visibilitas Bisnis Trading dengan Jasa SEO yang Efektif
4 Jun 2025 | 179
Dalam era digital saat ini, banyak bisnis yang berlomba-lomba untuk meningkatkan visibilitas mereka di mesin pencari. Salah satu sektor yang sangat berkembang adalah bisnis trading, baik ...
Selamat Memulai Pagi, Wahai Orang-orang yang Beruntung...
24 Maret 2020 | 2090
Bersyukurlah ... Pagi datang lagi pagi ini Pagi tak bosan menyapa Pagi tak tak jenuh datang kembali Yuk, kumpulkan semangat! Memulai lagi pagi berbeda Memulai ...
Pelajaran Syukur di Masa Pandemi Virus Korona
23 Apr 2020 | 1500
Bersyukur, mungkin ini adalah satu topik yang ingin diingatkan Allah di masa pandemi ini. Ketika mobilitas dan sosialisasi lebih terbatas, Allah sedang mengingatkan kita untuk mensyukuri ...